Kuntilanak: Inilah Kuda Hitam Film Lebaran Tahun Ini!

Wayan Diananto | 1 Juli 2018 | 09:15 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Dari lima film Lebaran yang berkompetisi sejak 15 Juni lalu, Kuntilanak promosinya paling lemah. Namun ia bagai kuda hitam yang membawa kekuatan tak terlihat. Karya Rizal Mantovani itu menjadi terlaris kedua membayangi Jailangkung 2 dan menumbangkan dominasi Target. Tak sedikit pula pengamat film yang menyebut kualitas Kuntilanak lebih baik dari empat film lokal lainnya. Apa yang membuat Kuntilanak laris manis di pasar?

Saat rumah produksi MVP Pictures mengumumkan Kuntilanak akan dibuat ulang, banyak spekulasi bermunculan. Ada yang menyebut film ini merekonstruksi kisah cinta pasangan Samantha dan Agung yang dulu dimainkan Julie Estelle-Evan Sanders. Ada pula yang menduga, Kuntilanak versi 2018 berdiri sendiri. Namun ada mata rantai yang menghubungkannya dengan trilogi Kuntilanak (2006-2008). Mana yang benar?

Kisah Kuntilanak dimulai dari rumah Tante Donna (Nena) yang berencana pergi ke AS selama tiga minggu. Sebelum terbang, Donna menitipkan kelima anak asuhnya yakni Dinda (Sandrinna), Kresna (Andryan), Ambar (Ciara), Panji (Adlu), dan Miko (Ali) kepada keponakannya, Lydia (Aurelie). Beberapa hari setelah Donna pergi, anak-anak ini menerima selebaran berisi pengumuman sayembara memotret makhluk gaib berhadiah jutaan rupiah.

Tergiur uang, tanpa sepengetahuan Lydia, Dinda dan kawan-kawan mengunjungi rumah tua yang terletak tak jauh dari rumah mereka. Rumah itu dulu ditempati Lukman (Aqi Singgih) dan anaknya, Anjas (Naufal Ho). Sejak ditinggal mati istri, Lukman menjadi temperamental dan mencandu alkohol. Suatu malam, Anjas yang tertekan setelah dimarahi ayahnya mendengar suara mendiang ibunya. Sang ibu mengajak Anjas ke alam gaib melalui sebuah cermin.

Kesan pertama menonton Kuntilanak, terasa sekali low budget. Cerita yang dituturkan hanya mengambil tempat di rumah bernuansa etnik milik Tante Donna, halaman rumah, bukit di sekitar rumah, dan kediaman keluarga Lukman. Ia tidak membawa penonton pergi jauh.

Meski demikian, cerita Kuntilanak terbilang solid. Tangan dingin Rizal memungkinkan penonton mengenal sifat anak-anak yatim piatu dengan cukup detail. Kita melihat Miko yang gemar membaca buku-buku tentang lelembut. Panji yang sok memimpin namun penakut. Dinda yang butuh waktu untuk menjadikan teman-temannya keluarga. Kresna yang dituakan hingga Ambar, anak paling muda dan paling dekat dengan Donna.

Karena para pemain utamanya anak-anak, Rizal dan Alim memberi ruang bagi kelima karakater ini untuk memimpin cerita. Genre horor tak lantas mengebiri berwarnanya dunia anak. Itu tergambar jelas saat Ambar ikut-ikutan mengucap kata “ngepet,” Miko yang diam-diam mencuri berondong Lydia saat menonton televisi, atau persekongkolan kelima bocah untuk menangkap basah Lydia saat bermesraan dengan kekasihnya, Glenn (Fero).

Unsur lawakan ini terasa natural, menyegarkan, tanpa merusak struktur dasar cerita yang horor. Beberapa momen menegangkan berhasil membuat penonton bergidik. Tembang “Durma” yang legendaris dari trilogi Kuntilanak sebelumnya masih terasa magis karena dilantun di saat yang tepat serta masih efektif membangun atmosfer horor.

Sisi positif film ini, keluwesan Rizal dalam memoles akting para pemain cilik. Mereka memang tidak bermain gemilang, namun mampu membuat lakon Kuntilanak mengalir lancar. Di sisi lain, Aurelie dan Fero yang juga tidak tampil “wah” mampu mem-back up performa anak-anak. Meski minim darah, Kuntilanak tetap mencekam. Yang sedikit mengganjal dari film ini, alurnya seolah mendahului trilogi Kuntilanak versi Julie Estelle. Namun jika menilik ponsel I-phone dan televisi layar datar yang melengkung, rasanya ini bukan prekuel.

Ganjalan lain, film ini berusaha ramah anak dengan tidak mengobral darah dan adegan sadis. Sampai-sampai, jasad anak yang mati empat bulan sebelumnya pun kondisinya masih mulus minus darah. Dibandingkan dengan kompetitor utamanya, Jailangkung 2, Kuntilanak memang kalah laris. Namun dari aspek konten dan kualitas, film ini terasa lebih solid dan menyeramkan.

Penonton tidak akan lupa adegan perempuan berbusana Jawa yang tiba-tiba muncul seraya menari tengah malam dengan latar televisi menyala terang. Gosip yang kami dengar, Kuntilanak akan ada sekuelnya dan Dinda punya hubungan dengan Samantha (Julie Estelle). Benarkah?

Pemain : Sandrinna M. Skornicki, Andryan Bima, Ciara Nadine, Adlu Fahrezy, Ali Fikry, Aurelie Moeremans, Fero Walandouw

Produser : Raam Punjabi

Sutradara : Rizal Mantovani

Penulis : Alim Sudio

Produksi : MVP PIctures

Durasi : 1 jam, 45 menit

Penulis : Wayan Diananto
Editor: Wayan Diananto
Berita Terkait